Sabtu, 10 April 2010

PELAYANAN KESEHATAN
1. PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN
• Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
• Menurut Levey dan Loomba (1973)
Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Jadi pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif ( pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Yang dimagsud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan adalah input , proses, output, dampak, umpan balik.
 Input adalah sub elemen – sub elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya sistem
 Proses adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga mengasilkan sesuatu (keluaran) yang direncanakan.
 Output adalah hal-hal yang dihasilkan oleh proses .
 Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
 Umpan balik adalah hasil dari proses yang sekaligus sebagai masukan untuk sistem tersebut.
 Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.




Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas,
input adalah : Dokter, perawat, obat-obatan,.
Prosesnya : kegiatan pelayanan puskesmas,
Outputnya : Pasien sembuh/tidak sembuh,
dampaknya : meningkatnya status kesehatan masyarakat,
umpan baliknya,: keluhan-keluhan pasien terhadaf pelayanan,
lingkungannya = masyarakat dan instansi-instansi diluar puskemas tersebut.
Tujuan Pelayanan Kesehatan :
 Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan)
Hal ini diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan.
 Preventif (pencegahan terhadap orang yang berisiko terhadap penyakit)
Terdiri dari :
• Preventif primer
Terdiri dari program pendidikan, seperti imunisasi,penyediaan nutrisi yang baik, dan kesegaran fisik
• Preventive sekunder
Terdiri dari pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara mengindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit tersebut.
• Preventif tersier
Pembuatan diagnose dDitunjukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi, pembuatan diagnose dan pengobatan
 Kuratif (penyembuhan penyakit)
 Rehabilitasi (pemulihan)
Usaha pemulihan seseorang untuk mencapai fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau mental , cedera atau penyalahgunaan.


2. Bentuk Pelayanan Berdasarkan Kesehatan Berdasarkan Tingkatannya
1) Pelayanan kesehatan tiongkat pertama (primer)
Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Contohnya : Puskesmas,Puskesmas keliling, klinik.

2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( sekunder)
Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tersier)
Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

3. Perbedaan Jenis Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Pelayanan Kedokteran
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Bagan









 Pelayanan Kedokteran
Ditandai dengan cara pengorganisasian yang bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta utamanya adalah perseorangan dan keluarga.

 Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Ditandai dengan cera pengorganisasian yang umunnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya yaitu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasaran utamanya adalah kelompok dan masyarakat.

Perbedaan Pelayanan kedokteran Dengan Pelayanan kesehatan masyarakat
 Pelayanan Kedokteran
• Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter
• Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit
• Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga
• Kurang memperhatikan efisiensi
• Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran
• Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat undang-undang
• Penghasilan diperoleh dari imbal jasa
• Bertanggung jawab hanya kepada penderita
• Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan
• Masalh administrasi sangat sederhana







 Pelayanan Kesehatan Masyarakat
• Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan masyarakat
• Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
• Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
• Selalu berupaya mencari cara yang efisien
• Dapat menarik perhatian masyarakat
• Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan undang-undang
• Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
• Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat
• Dapat memonopoli upaya kesehatan
• Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan

4. SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN
1. Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan
2. Dapat diterima dan wajar
Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting
4. Mudah dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan kode etik serta standart yang telah ditetapkan.

5. SISTEM RUJUKAN
Menurut SK Menteri Kesehatan RI No 32 tahun 1972 sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus masalah kesehatan secara vertical
dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuanya.


Sistim Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam yaitu:
1. Rujukan Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Rujukan ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
• Rujukan teknologi
• Rujukan sarana
• Rujukan Operasional

2. Rujukan Medik
Upaya pelayanan kedokteran dalam penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. Rujukan medic terdiri dari penderita, pengetahuan, dan bahan laboratorium.











SKEMA
- penderita
Masalah Medis ==== Rujukan Medis - Pengetahuan
- Bahan-bahan
Masalah pemeriksaan
Kesehatan
- - teknologi
Masalah
Kesehatan ====== Rujukan kesehatan - Sarana
masyarakat - Operasinal
Skema Sistem rujukan Pelayanan Kesehatan Di Indonesia


Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Kelurahan




Posyandu Posyandu Posyandu Posyandu
MASYARAKAT

• PUSKESMAS
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
17 kegiatan Puskesmas yaitu :
1. Usaha pelayanan rawat jalan
2. Usaha kesejahtraan ibu dan anak
3. Usaha keluarga berencana
4. Usaha kesehatan gigi
5. Usaha kesehatan gizi
6. Usaha kesehatan sekolah
7. Usaha kesehatan lingkungan
8. Usaha kesehatan jiwa
9. Usaha pendidikan kesehatan
10. Usaha perwatan kesehatan masyarakat
11. Usaha npemberantasan dan pencegahan penyakit menular
12. Usaha kesehatan olah raga
13. Usaha kesehatan lanjut usia
14. Usaha kesehatan mata
15. Usaha kesehatan kerja
16. Usaha pencatatan dan pelaporan
17. Usaha laboratorium kesehatan masyarakat

Model pendidikan kesehatan

MODEL-MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN


A. HEALT BELIEF MODEL
Healt belief model (HBM). Seringkali dipertimbangkan sebagai kerangka utama dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan telah mendorong penelitian perilaku kesehatan sejak tahun 1950-an. HBM diuraikan dalam usaha mencari cara menerangkan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. HBM ini digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan. (Smet , 1994)
HBM merupakan model kognitif, yang dipengaruhi oleh informasi dari lingkungan. Menurut HBM kemungkinan individu akan melakukan tindakan pencegahan tergantung dari dua keyakinan atau penilaian kesehatan yaitu ancaman yang dirasakan dari sakit dan pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian.
Penilaian pertama ancaman yang dirasakan terhadap resiko ang akan muncul, sehingga sejauh mana orang berpikir penyakit. Asumsinya adalah bahwa bila ancaman yang dirasakan tersebut meningkat maka perilaku pencegahan juga akan meningkat.
Penilaian yang kedua yang dibuat adalah perbandingan antara keuntungan dengan kerugian dari perilaku kesehatan .

Tanggapan dan Penalaran Tindakan yang dilakukan
Batasan

VARIABEL DEMOGRAFI
Usia, jeni kelamin, latar belakang budaya…
VARIABEL
SOSIOPSIKOLOGIS
Kpribadian, kelas sosial,
tekanan sosial
VARIABEL STRUKTURAL
Pengetahuan dan
Pengalaman masalah



Perceived SERIOUSNESS and
SUCEPTIBILITY
Assessed sum of
PERCEIVED BENEFITS
Minus
PERCEIVED



LIKEHOOD
OF
PREVENTIVE
ACTION



Petunjuk untuk prilaku


PERCEIVED THREAT
Of
INJURY OR ILLNES


(Gambar diambil dari Smet,1994)
Ancaman , keseriusan , ketidak-kekebalan dan pertimbangan keuntungan dan kerugian, di pengaruhi oleh :
1. usai, jenis kelamin
2. kepriadian, kelas sosial,tekanan
3. variable structural
Model ini cocoknya digunakan pada kondisi menangani pasien karena model ini mengajarkan tentang pendekatan secara individu.


B. THEORY OF RESEONED ACTION
Theory of Reseoned Action (TRA) masih relative baru dan belum banyak digunakn orang dan kurang dikenal. Model ini menggunakan pendekatan kognitif, tetapi model TRA ini kebalikannya dari HBM karena model ini merupakan teori prilaku manusi secara umum karena pada dasarnya teori ini digunakan didalam berbagai macam prilaku manusia yang berkaitan dengan masalah sosial, psikologis yang kemudian bertamah digunakan untuk menentukan faktor-faktor prilaku kesehatan.
Teori ini menghungkan keyakinan, sikap, kehendak dan tindakan seperti agan diawah ini:
















KEPERCAYAAN ` SIKAP KEHENDAK TINDAKAN



TINDAKAN
KEPERCAYAAN
KEHENDAK
TINDAKAN
MANGENAI PENILAIAN
ORANG


SIKAP
PENILAIAN DARI
TINDAKAN

SUBJEKTIF
NORMA DARI
MENGADAKAN




PERILAKU
KEHENDAK

MENJALANKAN


KEPERCAYAAN NORMAL
KEPERCAYAAN TENTANG
PNDAPAT
MEMENUHI MOTIVASI
DENGAN PENDAPAT LAIN









Dalam bagan dia
tas itensi ditentukan oleh sikap dan norma subjektif. Komponen pertama mengacu pada sikap terhadap prilaku dan komponen kedua mencerminkan dampak dari norma-norma subjektif.
Model ini cocoknya digunakan pada masyarakat umum seperti pada waktu penyuluhan kesehatan karena model ini pada dasarnya untuk permasalahan sosial.

C. THE STAGE OF CHANGE MODEL
The stage of change model yang biasa disingkat SCM ini daklah moedel yang mengajarkan tentang pikiran untuk melakuakan perubahan dalam hidup. SCM pada awalnya dikembangkan pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1990-an oleh James Prochaska dan Carlo Diclemente di Universitas Rhode Island ketika mereka belajar bagaimana seorang perokok mampu meepasankan kebiasaan merokoknya.
Tahapan-tahapan perubahan :
1. belum memikirkan perubahan (Precontemplation)
2. pemikiran untuk perubahan (Contemplation)
3. persiapan/penetapan untuk perubahan (Preparation/Determination)
4. tindakan mengubah perilaku (Action)
5. pemeliharaan mengubah perilaku (Maintenance)
6. kembali ke perilaku lama meninggalkan yang baru dan perubahan (Relapse)

Keterangan gambar diatas :
1. Tahap Precontamplation atau Sebelum Pemikiran
Pada tahapan ini orang tidak berfikir tentang perubahan serius dan
tidak tertarik pada semua bantuan dan menganggap kebisaan buruk yang mereka lakukan bukan suatu masalah.
2. Tahap Contamplaion / Pemikiran
Dalam tahap ini orang sudah berpikir akan tindakan prilakunya yang buruk dengan membandingkan keuntungan jangka panjang dan pendek dari perilaku buruknya.
3. Tahap Preparation / Persiapan
Dalam tahap ini orang telah membuat komitmen utuk melakukan perubahan. Mereka melakukan tindak-tindakan kecil untuk menuju perubahan dan penghetian kebisaan buruk.


4. Tahap Action / Tindakan
Pada tahap ini orang sudah percaya bahwa dirinya memepunyai kemampuan untuk menguah perilaku dan secara aktif terliat mengambil lankah-langkah untuk mengubah perilaku buruk dengan teknik yang berbeda-beda untuk menuju perubahan. Orang ditahap ini cenderung lebih terbuka untuk menerima bantuan dan juga cenderung untuk mencari dukungan dari yang lain untuk mengembangkan rencana untuk menangani dengan baik pribadi dan tekanan eksternal yang dapat mengakibatkan slips.
5. Tahap Maintenance / Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini orang berhasil menghindari godaan untuk kembali ke kebiasan buruk. Dalam tahap ini orang harus mengingat diri mereka sendiri seberapa kemajuan yang telah diperbuat dan menyadari bahwa apa yang dilakukan berguna dan bermakna untuk pribadi. Meskipun kadang terpikirkan untuk kembali kekebiasan buruk kita harus menolak dan tetap di trek.
6. Tahap Relapse / Kambuh
Pada tahap ini hampir semua orang mengalami yang namanya kambuh bila terjadi masalah dan stress tapi kita harus ingat jangan sampai kita melakuakan kebisaan buruk sampai kembali ke tahap precontemplation. Kita harus mengatasi masalah dengan cara yang cepa dan tepat supaya kita tetap pada trek pemeliharaan perilaku baik.

The Stage Of Chnge Model ini digunakan pada kondisi untuk merubah prilaku buruk seseorang seperti orang- orang yang menggunakan narkoba dan para perokok.

D. PRECEDE-PROCEED MODEL
Model ini terdiri dari
1. Menstrukturisasi
2. Mengorganisasi
3. Membuat proses perencanaan
Focus dari model ini adalah mempengaruhi individu, kelompok, dan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam diagnosa pendidikan dan evaluasi. Sasaran evaluasi adalah perhitungan faktor sehat, membantu perencanaan yang memusat, membuat sasaran khusus dan criteria evaluasi serta membuat langkah diagnosa administrative.
Proses ini terdiri dari
a. Proses perencanaan
Proses ini sangat penting dilakukan sebelum melakukan intervensi. Intervensi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Tekanan
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku kesehatan dengan cara dipaksa antara lain dengan undang-undang atau peraturan-peraturan. Cara ini menimbulkan efek yang lebih cepat tetapi perilaku yang dihasilkan tidak permanen.
2. Edukasi
Upaya agar masyarakat berperilaku kesehatan dengan cara membujuk melalui kegiatan pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Cara ini lebih lambat tetapi menghasilkan perilaku yang permanen.
b. Diagnosa social
Secara subjektif membicarakan tentang individu, kelompok dan masyarakat. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan self-study yaitu individu memiliki kesadaran bahwa dirinya memerlukan masukan untuk menentukan solusi.
c. Diagnosa Epidemiologi
Adalah perencanaan menggunakan data dengan mengenali permasalahan.

Bagan dari procced dan preccede model:



Jadi,untuk model ini dapat digunakan untuk merencanakan program-program pendidikan kesehatan baik disekolah, masyarakat, institusi-institusi swasta yang mengarah pada upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan daripada mengembangkan teoritis.











DAFTAR PUSTAKA


Notoatmojo,soekijo. 1990. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Glenz, Karen. 1990. Health Behavior and Health Education, Theory Research and Practice. San Francisco,oxford: Joosey-Bas Publiser.
ALBUMIN BAGI MANUSIA

1. PENGERTIAN

a) Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma (Harper 1990).
b) Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006).
c) Albumin adalah protein yang tertinggi konsentrasi dalam plasma (sarrikuntuk.com)
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan baahwa albumin merupakan
protein dalam plasma manusia yang larut dalam air dan mengendap dalam pemanasan serta protein yang tertinggi konsentrasinya dalam plasma darah.

2. PEMBENTUKAN

Albumin pada umumnya dibentuk di hati. Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis protein hepatic dan separuh dari seluruh protein yang diekskresikan organ tersebut. Albumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein. Peptida sinyalnya dilepaskan ketika preprotein melintas kedalam sinterna reticulum endoplasma kasar, dan heksa peptide pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih lanjut disepanjang lintasan skreotik. Albumin dapat ditemukan dalam putih telur dan darah manusia. Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin). Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam daging mamalia 63.000.





3. KOMPOSISI
Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam amino dan mengandung 17 buah ikatan disulfide.

4. FUNGSI
Dengan mengunakan enzim protease, albumin dapat dibagi lagi menjadi tiga domain yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda antara lain:
a. Albumin yang mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak meningkatkan viskositas plasma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul berbentuk memanjang sebagai fibrinogen.
b. Menjaga cairan dari darah agar tidak bocor dari luar kedalam sel-sel/sebagai zat yang menentukan besarnya tekanan osmosis didalam darah.
c. Kemampuannya mengikat berbagai macam ligand. Ligand ini mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormone steroid tertentu, bilirubin dan sebagai triptofan plasma.
d. Memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga didalam tubuh manusia. Sejumlah obat, termasuk sulfonamide, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan albumin; hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting yaitu dimanfaatkan untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang dan sebagai emulsifier.
e. Dalam Industri pangan albumin memiliki fungsi yaitu berguna dalam pembuatan es krim, bubur manula, permen, roti, dan puding bubuk.
f. Sebagai alat pengangkut asam lemak dalam darah.

5. GANGUAN AKIBAT KEKURANGAN ALBUMIN
Ada beberapa penyebab ganguan albumin bagi manusia antara lain:
 Albuminemia.
Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi yang mempengaruhi penyambungan. Penderita albuminemia ini hanya mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam keadaan ini juga diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan meningkat untuk mengkompensasi kekurangan albumin.
 Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum dapat menyebabkan dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik,dan infeksi tertentu.
ALBUMIN BAGI MANUSIA

1. PENGERTIAN

a) Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma (Harper 1990).
b) Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh (Retno 2006).
c) Albumin adalah protein yang tertinggi konsentrasi dalam plasma (sarrikuntuk.com)
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan baahwa albumin merupakan
protein dalam plasma manusia yang larut dalam air dan mengendap dalam pemanasan serta protein yang tertinggi konsentrasinya dalam plasma darah.

2. PEMBENTUKAN

Albumin pada umumnya dibentuk di hati. Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis protein hepatic dan separuh dari seluruh protein yang diekskresikan organ tersebut. Albumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein. Peptida sinyalnya dilepaskan ketika preprotein melintas kedalam sinterna reticulum endoplasma kasar, dan heksa peptide pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih lanjut disepanjang lintasan skreotik. Albumin dapat ditemukan dalam putih telur dan darah manusia. Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin). Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam daging mamalia 63.000.





3. KOMPOSISI
Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam amino dan mengandung 17 buah ikatan disulfide.

4. FUNGSI
Dengan mengunakan enzim protease, albumin dapat dibagi lagi menjadi tiga domain yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda antara lain:
a. Albumin yang mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak meningkatkan viskositas plasma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul berbentuk memanjang sebagai fibrinogen.
b. Menjaga cairan dari darah agar tidak bocor dari luar kedalam sel-sel/sebagai zat yang menentukan besarnya tekanan osmosis didalam darah.
c. Kemampuannya mengikat berbagai macam ligand. Ligand ini mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormone steroid tertentu, bilirubin dan sebagai triptofan plasma.
d. Memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga didalam tubuh manusia. Sejumlah obat, termasuk sulfonamide, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan albumin; hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting yaitu dimanfaatkan untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang dan sebagai emulsifier.
e. Dalam Industri pangan albumin memiliki fungsi yaitu berguna dalam pembuatan es krim, bubur manula, permen, roti, dan puding bubuk.
f. Sebagai alat pengangkut asam lemak dalam darah.

5. GANGUAN AKIBAT KEKURANGAN ALBUMIN
Ada beberapa penyebab ganguan albumin bagi manusia antara lain:
 Albuminemia.
Salah satu penyebab keadaan ini adalah mutasi yang mempengaruhi penyambungan. Penderita albuminemia ini hanya mempelihatkan gejala edema yang sedang dalam keadaan ini juga diperkirakan jumlah protein plasma yang lain akan meningkat untuk mengkompensasi kekurangan albumin.
 Albumin karena dibuat oleh hati, maka penurunan albumin serum dapat menyebabkan dari penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik,dan infeksi tertentu.